Tim gabungan TNI-Polri masih mengejar kelompok separatis KKB yang menembaki pekerja Istaka Karya beberapa waktu lalu. Sejauh ini tim telah menangkap sebanyak 22 orang yang tergabung dalam kelompok KKB tersebut.
"Perlu diketahui, sebenarnya aparat gabungan TNI-Polri selama setahun ini sudah menangkap sebanyak 22 pelaku dari kelompok tersebut," kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat (14/12).
Dedi menambahkan, pihaknya telah menangkap 25 orang yang menyuplai senjata dan amunisi kepada kelompok KKB. Selain itu 20 pucuk senjata baik laras panjang dan pendek telah disita.
"Termasuk 1.333 butir amunisi kita amankan. Ini artinya kelompok itu sudah diprofil dan di mapping area operasinya. Kami juga sudah melaksanakan upaya penangkapan dan pidana terhadap kelompok tersebut," ucap Dedi.
Menurut Dedi, 20 senjata itu diperoleh dari negara Filipina Selatan dan Papua Nugini. Ada juga beberapa senjata yang merupakan hasil rampasan setelah melakukan penyerangan kepada anggota TNI-Polri.
"Penyuplai itu ada WNI dan ada yang orang Polandia itu, beberapa jenis senjata selain dari Filipina dan Papua Nugini, ada dari hasil rampasan daerah konflik Ambon," ujar Dedi.
Dedi mengungkapkan hingga kini tim masih terus bergerak di lapangan. Mereka masih mencari empat jenazah korban penembakan yang masih belum ditemukan.
"Masih ada masyarakat yang masuk hutan, nanti akan kita evakuasi. Saat ini tim masih terus bergerak mencari jenazah yang belum ditemukan," tutup Dedi.
sumber

